animasi-bergerak-hewan-binatang-0085

Selasa, 04 Agustus 2015

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM DWI PARTAI POLITIK



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta atau berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara.  Analisis mengenai perilaku partai – partai  sebagai bagian dari suatu sistem, yaitu bagaimana partai politik berinteraksi satu sama lain dan berinteraksi dengan unsur – unsur lain, dari sistem itu dinamakan dengan sistem kepartaian.  Ada tiga jenis sistem kepartaian yaitu sistem partai tunggal, sistem dwi partai dan sistem multi partai.  Pada makalah sebelumnya sudah dibahas mengenai “Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dwi Partai Poltik”.  Dalam makalah ini, penulis masih membahas dengan tema yang sama, namun tentunya lebih detail mengenai negara yang menganut sistem dwi partai politik. Sistem dwi partai diartikan sebagai dua partai atau dua kekuatan politik yang memiliki kedudukan yang dominan selalu bersaing untuk mendapatkan kewenangan memerintah melalui pemilihan umum.  Dalam sistem ini, partai – partai dibagi secara jelas dalam partai yang berkuasa (menang dalam pemilu) dan partai oposisi (kalah dalam pemilu).  Kemudian partai yang kalah berperan sebagai pengecam utama tapi yang setia (loyal opposition) terhadap kebijakan partai yang duduk dalam pemerintahan.
B.     Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang di atas, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Apa dan bagaimana partai politik di Inggris dan Amerika Serikat?
2.      Bagaimana rekrutmen partai politik di Inggris dan Amerika Serikat?
3.      Bagaimana perkembangan Sistem Dwi Partai di Amerika Serikat?
4.      Apa saja kelebihan dan kekurangan Sistem Dwi Partai Politik?
C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat Ujian Akhir Semester Ganjil mata kuliah “Pengantar Ilmu Politik” dan juga sebagai bahan ajar bagi penulis mengenai Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dwi Partai yang dianut di Negara Inggris dan Amerika Serikat.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Partai Politik di Negara yang Menganut Sistem Dwi Partai Politik
1.      Partai Politik Inggris
Sistem dua partai di inggris diawali sejak abad 17 yang mana meningkatkan kekuatan parlemen yang merefleksikan pembangunan partai politik yang lebih terorganisir.  Sistem dua partai di Inggris jika diartikan secara bahasa merupakan suatu sistem partai yang mana di dalam sistem tersebut terdapat dua kekuatan yang mendominasi dunia perpolitikan di parlemen di suatu negara, tetapi jika ditinjau lebih jauh lagi sistem ini ternyata tidak terdiri atas dua partai saja, tetapi terdapat pula beberapa partai – partai kecil yang bergabung ke dalam dua partai utama. Partai – partai kecil yang adapun harus tetap menyusun strategi dalam upaya koalisi dengan partai – partai penguasa karena hal ini penting untuk mempertahankan eksistensi partai tersebut di dalam parlemen, selalu ada kemungkinan bahwa partai – partai kecil tersebut harus menghindari salah satu atau dua partai utama dari keuntungan partai mayoritas yang memiliki banyak kursi di legislatif.  Penggabungan partai ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena partai – partai kecil – kecil tersebut juga memiliki pedoman – pedoman dasar partai yang juga harus menjadi pedoman partai – partai tersebut baik dalam mengambil keputusan dan juga dalam mengambil kebijakan baik itu untuk kepentingan koalisi untuk menghimpun kekuatan di parlemen House of common contohnya partai liberal di Inggris dalam upaya koalisi dengan partai – partai yang memiliki paham yang sama, yaitu paham liberalisme.  Partai – partai kecil ini juga memiliki peranan penting dalam memutuskan sifat – sifat dasar sistem kedua partai besar tersebut.  Salah satu elemen penting yang juga menjadi pertimbangan partai – partai dalam upaya koalisi dengan partai – partai besar yaitu tingkat kedisiplinan dan masih banyak lagi faktor – faktor penting yang menjadi pertimbangan upaya koalisi dalam sistem dua partai di Inggris.  Dua partai yang sekarang ada di Inggris yaitu partai konservatif dan partai buruh yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah pembentukan sistem politik di Inggris.  Kalangan konservatif adalah mereka yang tetap berpegang teguh kepada keagungan raja dan mempertahankan hak istimewa kerajaan.  Sedangkan kalangan buruh sebaliknya.  Dalam sistem pemerintahan Inggris, dua partai berbeda ideologi ini harus saling mengalahkan.  Sistem dua partai di Inggris dapat berjalan karena didukung oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :
*      Masyarakat yang homogen
*      Tradisi politik yang sudah berakar sebagai dasar budaya politik Inggris
*      Pengawsan terhadap aturan permainan politik sebagai consensus masyarkat yang harus ditaati oleh segenap lapisan masyarkat.
Partai yang menang dalam pemilu dan mayoritas di parlemen merupakan partai yang memerintah, sedangkan partai yang kalah menjadi partai oposisi.  Sistem kepartaian telah berlangsung sejak abad ke – 18, sejak perang dunia kedua berakhir hanya ada dua partai besar yang secara bergantian memegang pemerintahan.  Pola pergantian pemerintah oleh dua partai yang terus menerus membuat Inggris di kenal sebagai sistem dua partai.
a)      Partai Konservatif
Partai konservatif merupakan partai yang dikenal sebagai partainya kalangan kelas menengah dan kelas atas Inggris.  Partai ini mempunyai pendukung kuat di daerah pedesaan, dan telah berhasil memenangkan pemilu sebanyak delapan kali, terakhir pada pemilu Tahun 1992.  Partai konservatif sebenarnya merupakan penggabungan partai konservatif dan liberal.  Hal ini terlihat pada peleburan dua elemen – elemen pokok dari partai – partai besar di abad 19.  Walaupun memiliki nama konservatif tetapi ideologinya cocok dengan politik dan ekonomi liberal.
b)      Partai Buruh
Dalam sistem pemerintahan Inggris, Partai buruh sebagian besar ditopang oleh simpatisan dari kalangan pekerja.  Partai ini telah memenangkan tujuh pemilu, termasuk pemilu terakhir pada tahun 2007. Mereka merupakan kelompok yang muncul akibat dari revolusi industri.  Buruh atau kalangan kiri menyebutnya proletar merupakan kelas yang tidak memiliki lahan garapan (pertanian).  Semenjak revolusi industri, banyak lahan pertanian yang diubah menjadi pabrik.  Oleh karena itu, petani kehilangan pekerjaan dan berubah menjadi proletarius (orang yang tidak memiliki lahan), dan jumlah mereka semakin lama semakin banyak.  Kalangan kiri yang sebagian besar merupakan kaum buruh terus menerus menolak keistimewaan kerajaan.  Mereka menganggap bahwa raja merupakan warisan feodal yang zalim, dan oleh karena itu harus dihapuskan.  Mereka memperjuangkan bahwa buruh dan kalangan bangsawan pada dasarnya memiliki hak dan kewajiban yang sama.  Namun hal ini bukan hal yang mudah, karena mereka harus berhadapan dengan para pendukung kerajaan yang konservatif.

2.      Partai Politik Amerika Serikat
Awal berdirinya partai politik di Amerika Serikat terdapat partai The federalist yang dipimpin oleh Alexander Hamilton, yang kemudian akan menjadi cikal bakal partai Republik.  Selain itu terdapat partai Democratic Republic yang dipimpim oleh Thomas Jefferson yang anti-federalist dan menjadi cikal bakal partai Demokrat.  Lahirnya partai – partai tersebut, dikarenakan adanya perbedaan persepsi tentang sistem pemerintahan Amerika.  Kubu Hamilton mengkhawatirkan bahwa gerakan Jefferson yang sangat pro-kepentingan rakyat pada akhirnya saat menghancurkan bentuk pemerintahan nasional yang sedang berorientasi industri.  Sebaliknya Jefferson menilai bahwa Hamilton sangat monarkhis dan dikhawatirkan menghancurkan prinsip federalisme dan kurang memperhatikan kepentingan kelas bawah.  Selain itu isu lain yang menjadikan dikotomi kedua partai ini adalah orientasi kepentingan ekonomi masing – masing partai yang berbeda.  Kebijaksanaan Hamilton sebagai menteri keuangan dalam pemerintahan presiden Washinton lebih menguntungkan kalangan industri dan tidak memperhatikan kepentingan petani yang pada saat itu menjadi bidang utama dan menumbuhkan kepentingan partai pimpinan Jefferson. Sistem partai politik di Amerika Serikat adalah sistem dua partai yang di dominasi oleh partai republik dan partai Demokrat.  Sejak tahun 1852 kedua partai ini menguasai dan memenangi Pemilihan presiden Amerika Serikat, dan sejak tahun 1856 kedua partai ini juga mengendalikan kongres Amerika Serikat.  Pada dasarnya kedua partai di Amerika Serikat memiliki ideologi yang sama yaitu ideologi individualisme dan kapitalisme.
a)      Partai Republik
Partai republik secara umum menempatkan dirinya sebagai sayap kanan dan mendukung prinsip Konservatif Amerika.
(id.wikipedia.org/wiki/Politik­_Amerika_Serikat). Partai ini didukung oleh kalangan kulit putih.  Partai Republik didirikan di Ripon Wisconsin pada 30 maret 1854, sebagai sebuah partai yang melawan perbudakan dalam wilayah baru dengan simbol resminya adalah gajah, dan konvensi pertama diadakan pada 6 Juli 1854 di jackson, Michigan.  Partai republik lebih menekankan pada kebebasan dan persaingan.
b)      Partai Demokrat
Partai demokrat secara umum menempatkan dirinya sebagai sayap kiri di dalam politik Amerika dan mendukung prinsip liberalisme Amerika.  Partai ini cenderung didukung oleh kalangan kulit hitam dan lebih menekankan persamaan kesempatan dan keadilan. Partai demokrat didirikan sekitar tahun 1828 dan telah menjadi partai politik tertua di dunia.

B.     Rekruitmen Partai Politik Negara yang Menganut Sistem Dwi Partai
1.      Rekruitmen Partai Politik Inggris
Menjadi anggota dalam sebuah partai di Inggris memerlukan lebih banyak pengorbanan dari pada sekedar mendapatkan kartu anggota.  Selain mendapatkan sebuah kartu anggota seseorang juga harus rajin membayar iuran anggota serta mengikuti kegiatan partai.  Bagi mereka yang memiliki ambisi besar untuk meraih karir politik yang lebih tinggi perlu memasuki tradisi magang yang sudah baku dalam tradisi partai Inggris.  Setiap anggota legislatif berhak untuk menapak karir hingga puncak karir sebagai Perdana Menteri Inggris dengan syarat telah menjalani masa magang yang sangat lama dan menuntut berbagai pengorbanan.  Sistem politik Inggris memastikan tradisi magang sebagai jalur utama menuju sukses karir seorang politisi.  Keberhasilan anggota legislatif selama masa magang akan membuka jalan menuju tahap selanjutnya, yakni diangkat menjadi menteri muda.  Dalam menjalankan tugasnya selaku menteri muda kehebatan dan keahlian selaku politisi diuji selama debat di parlemen dengan oposisi.  Jika sang menteri muda gagal maka ia akan kembali menjadi anggota legislatif.  Jika berhasil ia bisa berharap untuk menanjak menuju menteri kabinet.  Partai politik inggris sangat ketat dalam menseleksi para calon pemimpin mereka.  Hanya anggota yang telah berkarir sangat bagus selama lebih dari dua puluh tahun dapat berharap menjadi Perdana Menteri Inggris.  Partai politik Inggris tidak mengenal sisem pencalonan yang bersifat mendadak dan asal berani atau asal kaya seperti di Amerika Serikat.  Inggris menuntut calon Perdana Menteri yang sudah mengenal betul segala seluk beluk kehidupan politik di parlemen dan teruji kesetiaan politiknya terhadap partai masing – masing.
a.       Rekruitmen Partai Konservatif
Anggota partai konservatif diorganisir melalui cabang organisasi paling bawah yaitu constituency assosiations atau partai lokal.  Pada setiap wilayah (distrik) pemilihan terdapat sebuah partai lokal yang merupakan unsur vital bagi partai konservatif.  Partai lokal melaksanakan berbagai fungsi penting antara lain :
1)   Memilih calon anggota parlemen
2)   Menyebarkan informasi tentang perkembangan partai
3)   Meningkatkan dan memelihara minat masyarakat pemilih terhadap eksistensi partai
Partai lokal juga memainkan peranan sebagai lembaga pencari dana bagi partai serta merekrut anggotanya.  Sekalipun partai lokal berhak merekrut calon anggota parlemen, namun keputusan terakhir tetap ada di pihak partai konservatif di parlemen.  Partai di parlemen inilah yang paling berpengaruh dalam tubuh partai konservatif.  Anggota partai konservatif di parlemen sangat menentukan proses pemilihan Party Leader (Pemimpin partai).  Party leader inilah bakal calon perdana menteri Inggris jika partai konservatif memperoleh suara mayoritas dalam pemilihan parlemen.  Jika gagal memenangkan pemilihan parlemen maka seorang party leader otomatis menjadi ketua partai oposisi.  Partai konservatif sangat tersentralisir, dalam hal ini ketua partai menduduki posisi paling penting dan menentukan.  Kantor pusat sebagai aparat pendukung ketua partai menentukan kebijaksanaan politik, organisasi, dan rekrutmen partai.  Sekalipun demikian partai konservatif tidak terlepas dari unsur desentralisasi kebijaksanaan, khususnya kebijaksanaan rekrutmen pemimpin partai.  Keterlibatan penuh partai lokal pada seleksi akhir calon anggota parlemen jelas menunjukkan unsur desentralisasi tersebut. (Cipto : 1996)
b.      Rekruitmen Partai Buruh
Dalam tradisi partai buruh dikenal dua jenis keanggotaan partai, yakni anggota langsung dan anggota tidak langsung.  Anggota partai langsung (direct members) adalah aktifis partai yang memiliki kartu anggota an membayar iuran anggota.  Anggota tidak langsung (indirect members) adalah bagian terbesar dari pendukung partai buruh yang jumlahnya tidak kurang dari enam juta orang.  Anggota tidak langsung pada umumnya adalah anggota serikat buruh yang berafiliasi dengan partai buruh.  Dana yang terakumulasi dari keanggotaan serikat buruh secara tidak langsung merupakan salah satu sumber keuangan partai buruh. (Cipto : 1996)
Partai buruh juga menyelenggarakan konferensi tahunan, yang hasilnya sangat strategis sifatnya.  Pertemuan tahunan ini menyususn kebijaksanaan partai dan memilih Komisi Eksekutif Nasional (NEC). Jika dua pertiga dari yang hadir mendukung usulan kebijaksanaan maka usulan tersebut menjadi kebijaksanaan partai. NEC mengendalikan organisasi partai khususnya lembaga penelitian partai yang merupakan sumber prakarsa kebijaksanaan partai.  Sekalipun demikian hasil konferensi partai tidak sepenuhnya mengikat partai buruh di parlemen. Konferensi nasional partai buruh juga tidak ikut campur tangan dalam proses pemilihan ketua partai di parlemen.
Serikat buruh adalah bagian terpenting dari partai buruh :
1)   Buruh berperan dalam organisasi partai di luar parlemen khususnya NEC
2)   Serikat buruh memberikan kontribusi keuangan dan keanggotaan dalam jumlah besar bagi partai.
Rekrutmen calon anggota parlemen dalam partai buruh tidak dimonopoli oleh partai lokal.  Partai lokal dan serikat buruh menentukan daftar para calon anggota legislatif.  Ada semacam kebiasaan yang terus berlaku dalam proses pencalonan, yakni jarang terjadi seorang calon muncul dalam daftar bila tidak cukup mendapat dukungan dari serikat buruh (Cipto : 1996)
2.      Rekruitmen Partai Politik Amerika Serikat
Tradisi politik Amerika Serikat lebih suka menggunakan istilah nominasi (nomination) daripada rekrutmen.  Seseorang tidak direkrut menjadi politisi oleh partai karena ini menumbuhkan kesan partai sangat kuat.  Oleh karena itu digunakan istilah nominasi untuk memberikan kesan seseorang menjadi politisi karena ada kepercayaan dari partai.  Suatu kepercayaan yang hanya diberikan pada individu yang mumpuni dan sangat dipercaya oleh masyarakat Amerika Serikat agar menjadi wakil mereka dalam lembaga dan institusi pemerintah yang ada.  Nominasi untuk jabatan – jabatan di tingkat daerah maupun negara bagian dilakukan melalui apa yang disebut sebagai pemilihan primer langsung (direct primary election).  Pemilihan primer ini diatur oleh undang – undang yang berlaku di negara bagian dan diselenggarakan oleh pejabat pemerintah negara bagian.  Para pemilih (voters) terdiri dari anggota partai dan simpatisan. Pemilihan primer juga dimaksudkan untuk memilih (secara langsung) para delegasi yang akan dikirim dalam konvensi nasional masing – masing partai.  Para delegasi inilah yang akan memilih calon presiden dari masing – masing partai.  Jadi sekalipun konvensi nasional dilaksanakan sepenuhnya oleh partai namun pemilihan delegasi yang akan dikirim ke konvensi nasional tetap diselenggarakan oleh pemerintah. (Cipto : 1996)
Rekrutmen caleg di Amerika Serikat dilakukan dengan sangat terbuka.  Biasa disebut Primaries, dimana hanya kader yang mempunyai popularitas positif yang bisa mengajukan diri sebagai caleg.

C.    Perkembangan Sistem Dua Partai di Amerika Serikat
Sejak dasawarsa 1790-an, Amerika Serikat telah dijalankan oleh dua partai besar yaitu partai Republik dan Demokrat.  Ada banyak partai politik kecil atau partai politik ketiga yang hadir dari waktu ke waktu.  Mereka cenderung bertugas dalam artian mengadvokasi kebijakan – kebijakan yang sejatinya diadopsi oleh dua partai politik besar.
Sistem dwi partai akan dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi tiga kondisional (studyinternationalrelations.wordpress.com) yaitu :
1.      Komposisi atau struktur masyarakat adalah relatif homogen (Social homogenity)
2.      Konsensus nilai (konsensus tentang prinsip – prinsip dasar penyelenggaraan negara dan tujuan negara yang fundamental) dalam masyarakt mengenai azas dan tujuan social yang pokok (political consensus) adalah kuat dan konsisten
3.      Adanya historical continuity atau kontinuitas sejarah di dalam suatu negara yang menerapkan pola dwi partai.
Dalam pemilihan umum, sistem dwi partai umumnya diperkuat dengan digunakan system pemilihan single-member constituency (sistem distrik) dimana dalam setiap daerah pemilihan hanya dapat dipilih satu wakil saja.  Sistem pemilihan ini mempunyai kecenderungan untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangan partai kecil.  Sistem Dwi Partai yang dijalankan Amerika Serikat terlihat lebih kondusif untuk terpeliharanya stabilitas antara partai pemerintah dan partai oposisi, akan tetapi disisi lain sistem dwi partai ternyata dapat mempertajam perbedaan pandangan antara kedua belah pihak, karena tidak ada kelompok ditengah – tengah yang dapat meredakan suasana politik dan cenderung menghambat pertumbuhan partai kecil, sehingga dengan demikian memperkokoh sistem dwi partai di Amerika Serikat.
Partai Demokrat dan Republik Amerika Serikat terus bersaing dalam pemilu dan sepanjang sejarah pemilu Amerika Seerikat sudah banyak presiden yang berasal dari partai Demokrat. Beberapa diantaranya yang terkenal hingga sekarang adalah Franklin Pierce (1853-1857), Franklin d. Roosevelt (1933-1945), John F kennedy (1961-1963), Bill Clinton (1993-2001) dan yang terakhir adalah Barrack Obama yang menjabat sebagai presiden sejak Tahun 2009.
D.    Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dwi Partai Politik
*      Kelebihan Sistem Dwi Partai :
1.      Memudahkan terbentuknya integrasi nasional, karena partai yang kecil cenderung bergabung dengan salah satu partai yang dominan jika partai yang besar itu merasa perlu mendapatkan dukungan tambahan, atau bergabung dengan partai kecil lain.
2.      Adanya pengawsan (control) yang terus menerus dari partai oposisi
3.      Kebebasan tiap partai untuk membentuk kelompok – kelompok disiplin yang diakui oleh pemimpin yang menjadi perdana menteri jika partainya menang dalam pemilihan legislatif.
4.      Partai – partai politik kecil diberi kekuasaan untuk melakukan koalisi dengan partai yang menurut mereka bisa menyalurkan aspirasi mereka sehingga hal ini akan semakin mengukuhkan sistem dua partai ini dalam upaya menyalurkan aspirasi bukan hanya kelompok mayoritas tetapi juga kelompok minoritas.
5.      Jalannnya pemerintah dikontrol dengan lebih mudah karena dengan kekuatan yang mayoritas di parlemen pemerintah bisa dengan leluasa untuk mempertahankan eksistensinya di dalam kehidupan perpolitikan.
6.      Stabilitas ekonomi dapat diciptakan karena kekuatan – kekuatan ekonomi yang ada di dalam pemerintahan berasal dari suatu kekuatan partai politik yang sama.
7.      Profesionalisme dapat diciptakan di dalam pemerintahan. Sebagai contoh bahwa masyarakat di Inggris sangat menginginkan tegaknya disiplin dan pemerintahan yang kuat untuk itu partai politik mencoba untuk menciptakan sikap disiplin demi mencapai pemerintahan yang bertanggung jawab.
8.      Sistem dwi partai menghindarkan dunia perpolitikan dari keruwetan karena sistem ini hanya mengatur perpolitikan dua partai yang memungkinkan sistem ini tidak sesulit sistem multi partai.
9.      Partai bersikap fleksibel dalam mempertahankan eksistensi partai dalam parlemen secara khusus dan sisitem dua partai secara umum.
10.  Dalam sistem dwi partai, sistem distrik suara pemilu yang dihasilkan selalu suara mayoritas (majority political interest) dan berdasarkan consensus yang telah disepakati satu sama lainnya dan tidak berdasarkan kepentingan minority (minority political interest)
11.  Eksistensi pihak oposisi jelas dan absolutely tidak seperti sistem multy partai.  Karena pihak yang kalah dalam pemilu akan berperan sebagai oposisi sedangkan dalam sistem multi partai pihak yang kalah dalam pemilu belum tentu akan oposisi dan adanya instabilitas posisi oposisi.
12.  Sistem dwi partai lebih kondusif dan terpelihara stabilitasnya karena jelas perbedaan dan pembagian tugasnya, yaitu partai yang memangkan pemilihan umum akan menjadi partai yang pemerintah, sedangkan partai yang kalah dalam pemilihan umum berperan sebagai kekuatan oposisi yang loyal.

*      Kekurangan Sistem Dwi Partai :
1.      Memudahkan timbulnya polarisasi antara partai partai yang berkuasa dan partai yang beroposisi.
2.      Sistem ini cenderung menggagalkan dan menghalangi inovasi elemen – elemen di kedua partai besar.
3.      Dalam upaya membentuk sistem dua partai ini adalah masalah yang berhubungan dengan kesulitan yang berbelit – belit yang dibuat oleh organisasi – organisasi.
4.      Mempertajam perbedaan pandangan antara kedua belah pihak karena tidak ada kelompok di tengah – tengah yang dapat meredakan suasana politik dan cenderung menghambat pertumbuhan partai kecil. Sebagai contoh di Amerika Serikat dalam menghadapi kasus terorisme yang juga menjadi isu penting internasional, baik partai Demokrat maupun partai Republik berbeda cara pandang dan cara mengatasi beragam aksi terorisme. Pada saat Amerika dipimpin oleh Presiden George W Bush yang berasal dari partai republik, terduga pelaku teroris Umar Patek yang menjadi buronan Amerika terus dikejar bahkan dihargai penangkapannya dengan uang baik hidup atau mati.  Kebijakan ini kemudian berbeda ketika Barack Obama yang berasal dari Partai Demokrat berkuasa yang justru enggan mengekstradisi Umar Patek ketika tertangkap oleh otoritas pakistan.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai “Kelebihan dan Kekurangan Sistem Dwi Partai Politik”, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Partai poltik di Inggris yaitu konservatif yang berpegang teguh pada keagungan raja dan mempertahankan hak istimewa kerajaan, partai politik satunya adalah partai buruh yang menganggap bahwa raja merupakan warisan feodal yang zalim dan harus dihapuskan.
2.      Sistem partai politik di Amerika Serikat adalah sistem dua parta yang didominasi oleh partai republik yang lebih menekankan pada kebebasan dan persaingan sementara partai demokrat lebih menekankan persamaan kesempatan dan keadilan.
3.      Rekrutmen partai politik di Inggris menyeleksi para calon dengan ketat yang menuntut calon perdana menteri yang sudah mengenal betul seluk beluk kehidupan politik di parlemen.
4.      Rekrutmen caleg di Amerika Serikat menggunakan istilah nominasi yang dilakukan dengan terbuka disebut pemilihan primer langsung untuk memilih para  delegasi yang akan dikirim dalam konvensi nasional masing – masing partai.

B.     Saran
Saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1.      Pemerintah dalam membuat kebijakan seharusnya bisa menguntungkan kedua partai politik.
2.      Di buatnya lembaga yang bisa menjadi wadah penyatuan kedua belah pihak yaitu partai dalam sistem dwi partai politik sehingga perbedaan pandangan bisa diatasi.


REFERENSI

1.      Cipto, Bambang. 1996. Prospek dan Tantangan Partai Politik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
2.      “Mengenal Sistem Pemerintahan Inggris”. Dalam Http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-inggris.htm. Tanggal akses
Jum’at, 5 Desember 2014.
3.       “Partai Republik (Amerika Serikat)”. Dalam Http://id.wikipedia. org/wiki/Partai_Republik_(Amerika_Serikat). Tanggal akses Senin, 20 Oktober 2014.
4.      “Partai Demokrat (Amerika Serikat)”. Dalam http://id.wikipedia.org/ wiki/Partai_demokrat_(Amerika_Serikat). Tanggal akses Senin, 20 Oktober 2014.
5.      “Politik Amerika Serikat”. Dalam Http://wikipedia.org/wiki/Politik­_Amerika_Serikat. Tanggal akses Senin, 20 Oktober 2014.
6.      “Pemerintahan Demokrasi dan Politik Negara Amerika Serikat”.  Dalam Http://demokrasiindonesia.com/2014/03/23/pemerintahan-demokrasi-dan-politik-negara-amerika-serikat/. Tanggal akses Senin, 22 Desember 2014.
7.      “Deferensiasi Sistem Partai Politik”. Dalam Http://studyinternations.wordpress.com/2012/11/06/deferensiasi-sistem-partai-politik/. Tanggal akses Selasa, 23 Desember 2014.

1 komentar:

  1. Kenapa dwipartai cenderung menggagalkan inovasi elemen dinkedua partai besar?

    BalasHapus