animasi-bergerak-hewan-binatang-0085

Selasa, 04 Agustus 2015

STRATIFIKASI SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT



STRATIFIKASI SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Stratifikasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan lapisan utama masyarakat, dimana lapisan tersebut terdiri dari kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).
Soerjono Soekanto 167, mengutip Pitirim A. Sorokin, mengatakan bahwa stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas – kelas secara bertingkat (Soyomukti, 2013:373).
Berbicara mengenai stratifikasi sosial di lingkungan masyarakat, Penulis ingin menceritakan mengenai lapisan masyarakat sesuai pengamatan penulis di lingkungan tempat yang telah lama ditinggalinya.  Suatu wilayah dimana tempat lahir dan hidup bersama keluarganya, suatu daerah yang merupakan wilayah kecil, jauh dari kota, dekat dengan persawahan dan perbukitan.  Tepatnya di Dusun Manggung, Desa Temanggal, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang.
Ø  Kriteria atau Ukuran dalam pengelompokan lapisan masyarakat
Kriteria yang lebih dominan untuk mengelompokkan masyarakat ini lebih cenderung dalam kriteria kepandaian/penguasaan ilmu pengetahuan.  Seseorang yang berpendidikan tinggi dan meraih gelar kesarjanaan atau yang memilikikeahlian/profesional dipandang berkedudukan lebih tinggi jika dibandingkan orang  orang berpendidikan rendah.  Status seseorang juga ditentukan dalam penguasaan pengetahuan lain, misalnya pengetahuan agama, keterampilan khusus, kesaktian dan sebagainya. 
Ø  Bentuk – bentuk Stratifikasi Sosial
Bentuk – bentuk Stratifikasi Sosial dalam masyarakat di wilayah Dusun manggung berdasarkan ukuran kepandaian / penguasaan ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut :
1.      Pemuka Agama
Dalam masyarakat, seorang Pemuka Agama lebih disegani atau dihormati karena mempunyai pengetahuan agama yang lebih banyak.  Pemuka agama dalam masyarakat ini adalah Haji.  Seorang yang pernah naik haji dan mempunyai pengetahuan lebih dalam tentang agama dipercaya sebagai imam di masjid dan juga tidak jarang memimpin doa – doa acara di masyarakat tersebut.  Pemuka agama ini mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibanding yang lain karena pengetahuannya terhadap agama, dimana agama merupakan pedoman hidup, tuntunan manusia  dalam hidup, sehingga pemuka agama di jadikan panutan dalam kehidupan di masyarakat.
2.      Guru / pengajar
Guru merupakan jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus.  Dimana pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh sesorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru.  Tentunya seorang guru menguasai seluk beluk pendidikan dan berbagai ilmu pengetahuan. Dalam masyarakat guru pun sebagian besar dijadikan sebagai panutan atau teladan bagi masyarakat di sekitarnya, karena dianggap lebih mempunyai ilmu dan wawasan yang luas. Dalam pandangan masyarakat guru itu adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, akan tetapi bisa juga di rumah – rumah bahkan di tempat ibadah dan lain sebagainya.  Guru memang menempati tempat yang terhormat di tengah masyarakat dengan kewibawaannya sehingga masyarakat tidak akan ragu lagi dengan figur seorang guru.Dalam stratifikasi sosial di masyarakat wilayah ini, Guru / pengajar menempati tingkat kedua setelah pemuka agama.
3.      Petani dan Pedagang
Petani dinilai atau dianggap masuk dalam lapisan bawah karena dimasa sekarang pertanian dianggap tidak menguntungkan sehingga dianggap pekerjaan yang rendah atau tidak perlu memerlukan ilmu pengetahuan yang lebih atau pendidikan yang tinggi.Daerah wilayah masyarakat ini merupakan wilayah yang mempunyai hamparan sawah, juga ladang dan daerah perbukitan.  Orang – orang yang mempunyai daerah wilayah tersebut dianggap sebagai petani. Biasanya mereka mempekerjakan buruh untuk menggarap sawah yang ditanami padi dan juga ladang yang biasanya ditanami jagung, ketela, ubi dan kacang tanah.   Ada juga pemilik yang langsung terjun menggarap sawah atau ladangnya sendiri.
Pedagang pada intinya mempunyai posisiyang sama dengan petani,mereka mempunyai modal dan tempat usaha sendiri.  Pedagang mempunyai modal dan tempat untuk berdagang, Petani mempunyai modal dan lahan pertanian untuk tempat usahanya.  Hanya beda pada bidang usahanya. Mereka juga tidak mempunyai pendidikan dan pengetahuan yang tinggi untuk menempati posisi tersebut.
4.      Buruh
Kelompok masyarakat ini dianggap paling rendah karena disamping tidak mempunyai pendidikan yang tinggi, dia tidak mempunyai modal sehingga hanya menjual jasa tenaga. Buruh di masyarakat ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu buruh pabrik dan buruh tani.
a.       Buruh Pabrik
Di wilayah sekitar masyarakat Dusun Manggung tepatnya di sekitar kecamatan Tempuran, merupakan wilayah industri dimana banyak perindustrian berkembang.  Masyarakat Manggung sebagian bekerja sebagai buruh pabrik, mereka dianggap mempunyai level diatas buruh tani.  Setidaknya buruh pabrik mempunyai jenjang pendidikan lebih tinggi, karena untuk menjadi karyawan pabrik dipersyaratkan mempunyai pendidikan minimal SMA/SMK sederajat.
b.      Buruh Tani
Buruh tani menempati level terendah, karena disamping mereka tidak mempunyai modal, mereka juga tidak mempunyai pendidikan tinggi, mereka hanya tamatan sekolah dasar, bahkan ada yang sampai tidak mengenyam pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – harinya mereka hanya bekerja dengan mengandalkan jasa tenaga untuk menjadi buruh tani.


--o0o--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar